Keputusan, mas Menandakan Penguatan Komitmen Iklim Jepang, Bergabung Dengan Rekan-Rekannya di G7 Untuk Mendorong Penghentian Penggunaan Batubara Dan Transisi Ke Energi Bersih. Yang Tepat Untuk Menghentikan Proyek Perluasan PLTU Indramayu Sebesar 2.000 MW, Karena proyek termo, sudah dalam kondisi tidak menentu selama beberapa tahun terakhir. Dalam
Bagi Indonesia, pembatalan tersebut menawarkan momentum yang tepat untuk menghentikan proyek perluasan PLTU Indramayu sebesar 2.000 MW, karena proyek tersebut sudah dalam kondisi tidak menentu selama beberapa tahun terakhir. Dalam RENCANA USAHA Penyediaan Tenaga Listrik Nasional 2021-2030 (RUPTL) Terbaru, status PLTU Indramayu Dinyatakan “Ditunda Karena Menyesuaikan Dganangan Kebutuhan Sist. Pasokan di Sistem. JEPANG PEGUMUMANO. Pln Juga Menyoroti bahwa inisiatif Untuk berhenti mencari dukungan finansial ini adalah bagian dari upaya mencapai
Pengumuman ini segera ditanggapi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengonfirmasi bahwa PLN telah membatalkan rencana perluasan PLTU Indramayu, hanya beberapa hari setelah pengumuman Jepang. PLN juga menyoroti bahwa inisiatif untuk berhenti mencari dukungan finansial ini adalah bagian dari upaya mencapai zero líquido pada tahun 2060.
Apakah proyek lain yang tertunda juga akan dihentikan?
Seperti proyek indramayu, dua pltu di jawa dan bali ditunda dengan Alasan yang sama, menyesuaikan kebutuhan sistem. PLTU BANTEN SEBESAR 660 MW DAN PLTU JAWA SEBESAR 5 1.000 MW BELUM MEMULAI PROSSE Konstruksi, Menurut Ruptl Terbaru (2021-2030). Demi Konsistensi Dengan Pernyataan di Atas, Pln Perlu Memperimbangkan Untuk Juga Menghentikan Proyek-Proyek Bresebut. 2060
PLN memiliki visi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 Dengan Mempercepat Penyerapan Energi Terbarukan Dan Secara Bertahap Menghentikan Pebangkit Listrik Tenaga Batubara. Penghentian pltu yang belum dibangun dapat mencegah potensi kelebihan pasokan yang membebani sistem pln. Selain iTu, Jika tetap dibangun, pltu yang masih baru termo, mas pada akhirnya tetap harus dipensiunkan dini di masa depan, untk mencapai tujuan nze 2060.
Tidak ada PLTU baru adalah pilihan yang paling masuk akal
Laporan IPCC Terbaru Mengonfirmasi Bahwa Penggunaan Batubara Global Harus dihentikan, Agar Dunia Memiliki Harapan Untuk Mencapai 1,5 Derajat. LaPoran Tersebut Juga Menggarisbawahi bahwa Batubara adalah Satu-Satunya jenis bahan bakar fosil yang perlu dihapuskan secara bertahap, pálido lambat tahun 2050. Untuk merestrukturisasi rencana pasokan listriknya dalam ruptl mendatang. Dengan Pertimbangan Adanya Kelebihan Pasokan di Sistemem Pln Dan Komitmen Investidor Global Untuk Menghentikan Pembiayaan Batubara Luar Negeri, Penghentian Beberapa Pltu Yang Belum Beroasi Adalah Ops Yang Paling Masuk Akal. Indonésia, Bagaimanapun, Sudh Memiliki rencana Untuk Menerapkan “Tidak Ada Pltu Baru” Mulai Tahun
Keputusan Jepang atas PLTU Indramayu seharusnya memberi peluang bagi PLN untuk merestrukturisasi rencana pasokan listriknya dalam RUPTL mendatang. Dengan pertimbangan adanya kelebihan pasokan di sistem PLN dan komitmen investor global untuk menghentikan pembiayaan batubara luar negeri, penghentian beberapa PLTU yang belum beroperasi adalah opsi yang paling masuk akal. Indonesia, bagaimanapun, sudah memiliki rencana untuk menerapkan “tidak ada PLTU baru” mulai tahun 2021. Yaitu Penghentian Armada Batubara Muda Seperti PLTU Indramayu, Dan Menghindari Risiko Memperlambat Atau Menunda Realisasi rencana Indonesia Untuk Menghentikan Penggunaan Batubara Sepenuhnya Pada tahun 2050. || 307 Hilangnya sumber pendapatan yang tidak Menguntungkan ini Menjadi Peluang Untuk Memanfaatkan Selera Investor, Termasuk Jepang, Untuk Mendapatkan Pendanaan Bagi upaya Mempercepat Energi Terbarukan di indóneo. Kasih
Jika opsi ini dimanfaatkan, PLN dapat menghindari tantangan masa depan yang tidak terhindarkan, yaitu penghentian armada batubara muda seperti PLTU Indramayu, dan menghindari risiko memperlambat atau menunda realisasi rencana Indonesia untuk menghentikan penggunaan batubara sepenuhnya pada tahun 2050.
Oleh karena itu, PLN dapat mengubah hilangnya sumber pendapatan yang tidak menguntungkan ini menjadi peluang untuk memanfaatkan selera investor, termasuk Jepang, untuk mendapatkan pendanaan bagi upaya mempercepat energi terbarukan di Indonesia.